Palembang - LSP/ Maraknya praktik judi online di kalangan pelajar menjadi perhatian serius bagi Kepala Sekolah SMAN 11 Palembang, Dr. Utui Tatang Suntani, ST. MM. Ia mengungkapkan bahwa pemerintah pusat berkomitmen untuk memerangi judi online yang telah menyebar ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk para siswa. Menurutnya, langkah-langkah pencegahan perlu segera diambil demi melindungi generasi muda dari dampak buruk judi online.
"Kita perlu melakukan pencegahan sedini mungkin di kalangan siswa, salah satunya melalui sosialisasi dan arahan saat upacara, serta pembinaan oleh wali kelas dan guru. Penting bagi siswa memahami dampak negatif dari judi online," ujarnya saat ditemui di SMAN 11 Palembang.
Sebagai salah satu upaya konkret, sekolah berencana membuat papan mading khusus dan memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan informasi mengenai larangan bermain judi online.
"Kami akan menampilkan larangan ini di mading sekolah dan media sosial agar siswa semakin sadar dan memahami bahaya dari judi online," lanjutnya.
Dr. Utui juga menekankan pentingnya keterlibatan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebagai cara untuk mengalihkan perhatian dari penggunaan gadget secara berlebihan. Dengan lebih fokus pada kegiatan positif di sekolah, diharapkan siswa tidak punya waktu dan kesempatan untuk terjerumus ke dalam judi online.
"Ada banyak pilihan ekstrakurikuler di sekolah, tinggal mereka pilih mana yang mereka sukai. Dengan begitu, kita sudah mengurangi ruang gerak mereka untuk terlibat dalam judi online," ungkapnya.
Peran orang tua juga dinilai krusial dalam pengawasan anak-anak di luar jam sekolah. Kepala sekolah mengimbau para orang tua untuk tidak sepenuhnya mengandalkan pengawasan dari pihak sekolah saja.
"Orang tua juga harus berperan aktif mengawasi anak-anak saat di rumah. Jangan sampai mereka lepas dari pengawasan setelah pulang sekolah," tegasnya.
SMAN 11 Palembang sendiri menyediakan berbagai program ekstrakurikuler, seperti Rohis, baca tulis Al-Qur'an, program Olimpiade, Pramuka, dan PMR, yang dapat diikuti oleh siswa sesuai minat dan bakat mereka. Program-program ini bertujuan untuk membangun karakter siswa serta mengalihkan fokus dari aktivitas negatif seperti judi online.
Dengan langkah-langkah ini, pihak sekolah berharap siswa dapat terhindar dari pengaruh buruk judi online yang tidak memberikan manfaat positif, justru merugikan baik bagi siswa maupun keluarga. (Manda)