Palembang, 3 Juli 2025 — Ruang rapat DPR RI mendadak berubah jadi ajang semprot-menyemprot! Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia tiba-tiba naik pitam dan melabrak langsung dua pejabat tinggi: Dirjen EBTKE Kementerian ESDM dan Direktur Utama PLN.
Dengan nada tinggi dan wajah memerah, Bahlil melontarkan kalimat yang bikin suasana tegang membeku:
"Kurang ajar kalian! Habis ini ketemu saya!"
Ledakan emosi Bahlil dipicu oleh data yang dianggap ngawur soal program penyediaan listrik untuk 5.600 desa terpencil. Dalam laporan disebutkan biaya pemasangan listrik hanya Rp10 juta per desa — angka yang langsung dipertanyakan keras oleh Bahlil.
> “Saya ini tumbuh besar di kampung yang nggak punya listrik. Hidup pakai lampu minyak! Sekarang saya jadi menteri, jangan coba-coba main akal-akalan sama rakyat desa!” bentaknya tajam.
Bahlil juga menyindir pejabat-pejabat baru yang dianggap belum paham persoalan di lapangan tapi sudah berani menyodorkan data yang berantakan. Ia geram karena laporan dari Dirjen EBTKE dan PLN saling bertabrakan.
> “Laporannya beda-beda, siapa yang bohong? Dirjen salah? PLN ngawur? Atau kalian sengaja mau tutupi sesuatu?” katanya meledak-ledak.
Tak hanya marah, Bahlil juga menyentil keras kenapa program elektrifikasi desa justru masih mandek, padahal Presiden sudah menginstruksikan agar menggunakan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) sebagai solusi cepat dan murah — tanpa perlu tarik kabel listrik dari kabupaten yang menelan biaya besar.
Netizen langsung panas! Cuplikan kemarahan Bahlil viral di media sosial, menuai pujian sekaligus kecaman. Banyak yang mendukung sikap tegas sang menteri, namun tak sedikit pula yang bertanya-tanya: Ada apa sebenarnya di balik proyek listrik desa ini?
💥 Apakah benar ada dugaan permainan anggaran? 💥 Siapa yang sebenarnya keliru, PLN atau Kementerian ESDM? 💥 Kenapa ribuan desa masih gelap gulita di tengah gembar-gembor transisi energi? (Manda)