Breaking News

10/recent/ticker-posts

SMAN 3 Palembang Gelar Sosialisasi SPMB 2025, Tekankan Keseragaman Pemahaman dan Transparansi Seleksi



Liputanseputarpalembang.com
Palembang – Dalam rangka menyambut pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025, SMAN 3 Palembang menggelar kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh berbagai elemen pendidikan dan pemangku kepentingan. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk tanggung jawab institusi pendidikan untuk menyamakan persepsi serta memberikan pemahaman yang utuh kepada sekolah mitra, peserta didik, orang tua murid, hingga pengawas eksternal terkait sistem dan mekanisme baru dalam penerimaan murid tahun ini.

Hadir sebagai narasumber utama dalam sosialisasi ini, Drs. Pujiono Rahayu, L., M.M. dan Syamsul Rizal, S.Pd., M.S.I., yang masing-masing membawakan paparan mendalam mengenai teknis pelaksanaan SPMB dan filosofi perubahan-perubahan istilah serta jalur seleksi. Keduanya menekankan pentingnya memahami setiap perubahan, baik dari segi terminologi maupun prosedural, agar tidak terjadi kekeliruan dalam proses pendaftaran yang dapat merugikan calon peserta didik.



Acara ini juga turut dihadiri oleh perwakilan dari lembaga pengawasan seperti Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Sumatera Selatan dan Inspektorat Provinsi Sumsel. Kehadiran lembaga ini menunjukkan komitmen bersama dalam mengawal transparansi dan integritas proses penerimaan murid baru. Di samping itu, sejumlah guru, siswa, dan tenaga kependidikan dari berbagai SMP mitra di wilayah rayon SMAN 3 Palembang juga ikut serta dalam kegiatan ini. Beberapa di antaranya adalah Nadila Shakina Amirah dan Rajwa Dalia Keiza dari SMP Xaverius 1 Palembang, M. Daffa Alfarezel dan Aulia dari MTsN 2 Palembang, serta guru seperti Fransiscus Eko dari SMP Xaverius 1 Palembang, dan Kurniati Lestari dari SMP Islam Al-Azhar Kairo.

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas Pendidikan Sumsel. H. Awaludin, S.Pd., M.Si., mewakili Dinas Pendidikan, menyampaikan terima kasih atas inisiatif SMAN 3 Palembang yang telah melaksanakan kegiatan sosialisasi ini. Menurutnya, langkah tersebut sangat penting karena SPMB tahun ini merupakan penerapan perdana dari sistem yang mengalami sejumlah penyempurnaan dari tahun sebelumnya. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan kesalahpahaman yang kerap terjadi dalam proses pendaftaran dapat diminimalisir.

"Apresiasi setinggi-tingginya kami sampaikan kepada SMAN 3 Palembang, khususnya kepada Kepala Sekolah Drs. Sugiyono, MM yang telah memfasilitasi kegiatan sosialisasi ini. Kegiatan ini sangat strategis karena mampu memperkecil potensi kesalahan akibat perbedaan persepsi dan pemahaman masyarakat terhadap petunjuk teknis SPMB," ujar Awaludin dalam sambutannya. Ia juga berharap agar ketua-ketua rayon lainnya, baik di wilayah Kota Palembang maupun di luar Palembang, dapat mengikuti langkah serupa dengan mengundang sekolah mitra mereka untuk bersama-sama menyosialisasikan aturan dan mekanisme baru dalam SPMB.

Salah satu poin penting dalam sosialisasi ini adalah penjelasan mengenai istilah baru yang digunakan dalam SPMB 2025. Misalnya, istilah "siswa" kini secara resmi diganti menjadi "murid". Menurut Syamsul Rizal, pergantian ini bukanlah semata-mata perubahan kata, melainkan memiliki nilai filosofis yang mendalam terkait pendekatan pendidikan yang lebih humanistik dan berorientasi pada pembentukan karakter. Selain itu, jalur "zonasi" yang selama ini digunakan, kini digantikan dengan istilah "domisili" yang merujuk pada keberadaan calon peserta didik sesuai data kependudukan resmi. Perubahan ini dinilai lebih tepat sasaran dalam menjamin pemerataan akses pendidikan.



Drs. Pujiono Rahayu, L., M.M. dalam materinya juga menegaskan bahwa pemahaman terhadap istilah dan mekanisme baru ini sangat penting agar masyarakat tidak keliru dalam mengambil keputusan. Salah satu yang menjadi sorotan adalah keberadaan Tes Potensi Akademik (TPA) yang menjadi instrumen seleksi jalur prestasi. TPA ini akan menjadi sarana untuk menjaring murid-murid terbaik yang ingin mendaftar melalui jalur akademik yang disediakan dengan kuota sebesar 15%. Melalui sistem ini, diharapkan murid yang benar-benar berkompeten dapat memperoleh haknya untuk mengakses pendidikan di sekolah yang diinginkan.

Kepala SMAN 3 Palembang, Drs. Sugiyono, MM, dalam sambutannya mengatakan bahwa sosialisasi ini dilaksanakan untuk menyatukan persepsi antara pihak sekolah dengan sekolah mitra serta para stakeholder lainnya. Ia menyampaikan bahwa informasi yang utuh dan jelas sangat dibutuhkan agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan akibat ketidaktahuan atau miskomunikasi terhadap aturan yang berlaku. Sugiyono menambahkan bahwa pihaknya ingin memastikan bahwa semua pihak memahami alur, syarat, dan prosedur pendaftaran agar SPMB 2025 dapat berlangsung secara jujur, adil, dan transparan.

Lebih lanjut, Sugiyono menjelaskan bahwa melalui jalur tes kompetensi akademik, sekolah memberikan ruang kepada murid-murid berprestasi yang ingin masuk lewat jalur ini tanpa harus terhambat oleh keterbatasan wilayah domisili. Ia juga berpesan kepada para orang tua murid agar tidak memaksakan anak untuk memilih sekolah yang tidak sesuai dengan kemampuan dan potensi anak, demi menghindari tekanan akademik yang tidak perlu di kemudian hari. Pemilihan sekolah, menurutnya, harus berdasarkan kecocokan dan kesiapan mental serta akademik murid itu sendiri.



Kegiatan sosialisasi yang berlangsung dalam suasana partisipatif ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk bertanya langsung kepada narasumber mengenai hal-hal teknis, termasuk mekanisme pendaftaran daring, dokumen yang harus disiapkan, hingga syarat khusus untuk masing-masing jalur. Sejumlah guru dan siswa terlihat antusias menyimak penjelasan dan berdiskusi aktif dalam sesi tanya jawab.

Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini, pelaksanaan SPMB tahun 2025 dapat berjalan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Kegiatan ini tidak hanya menjadi forum informatif, tetapi juga menjadi ruang dialog terbuka yang memperkuat sinergi antara sekolah, masyarakat, dan pemerintah dalam menciptakan proses penerimaan murid baru yang lebih inklusif, akuntabel, dan berkeadilan. (Manda) 

Posting Komentar

0 Komentar


Baca juga

TEKNO