Breaking News

10/recent/ticker-posts

SMAN 22 Palembang Sosialisasikan SPMB 2025, Tegaskan Perubahan Sistem Domisili dan Jalur Prestasi



Liputanseputarpalembang.com
Menyambut pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun 2025, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 22 Palembang aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat serta berbagai pemangku kepentingan. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh mengenai mekanisme baru penerimaan siswa, khususnya terkait penggantian istilah zonasi menjadi domisili dan penyesuaian jalur prestasi.

Kepala SMAN 22 Palembang, Sidi Hartono, S.Pd., menyampaikan bahwa sosialisasi telah dilaksanakan melalui berbagai forum, baik secara langsung kepada masyarakat sekitar maupun dalam bentuk pertemuan dengan tokoh masyarakat dan perwakilan sekolah menengah pertama (SMP). “Kami menggandeng ketua RT, tokoh masyarakat, hingga pihak kelurahan di sekitar sekolah untuk memastikan informasi ini tersebar secara merata,” ungkapnya.

Dijelaskannya, wilayah domisili penerimaan siswa SMAN 22 Palembang meliputi kawasan Sukarame, Alang-Alang Lebar, dan sekitarnya. Untuk itu, kepala sekolah SMP di kawasan tersebut juga diundang secara langsung guna mengikuti pemaparan sistem baru SPMB 2025.

“Perubahan besar dalam penerimaan tahun ini adalah penghapusan istilah zonasi yang kini diganti dengan sistem domisili. Artinya, alamat domisili yang tercatat di KK menjadi acuan utama, bukan lagi sekadar zonasi administratif,” jelas Sidi Hartono.

Selain sistem domisili, jalur prestasi juga menjadi sorotan penting dalam sosialisasi. Ia menekankan bahwa jalur prestasi kini dibagi dua, yakni akademik dan non-akademik. “Untuk jalur akademik, siswa dapat mendaftar melalui prestasi peringkat di sekolah atau lomba seperti OSN. Sementara jalur non-akademik mencakup keaktifan di organisasi seperti OSIS, pramuka, dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya,” terangnya.

SMAN 22 Palembang juga menyediakan jalur khusus melalui Tes Kompetensi Akademik (TKA) dengan kuota sebanyak 15 persen. Jalur ini dibuka bagi siswa-siswi yang ingin menunjukkan kemampuan akademik secara objektif.

“Tes ini memberi kesempatan bagi siswa yang mungkin secara domisili kurang diuntungkan, tetapi memiliki kemampuan akademik tinggi. Kami ingin seleksi ini tetap adil dan proporsional,” tambahnya.

Menurut Sidi Hartono, pentingnya sosialisasi ini adalah agar seluruh pemangku kepentingan memiliki pemahaman yang sama terhadap petunjuk teknis (juknis) SPMB 2025. Ia menegaskan bahwa proses penerimaan siswa baru harus berlangsung transparan, akuntabel, dan sesuai regulasi.

“Dengan pemahaman yang sama, kami yakin pelaksanaan SPMB 2025 akan berjalan lebih tertib, tanpa polemik dan keluhan yang biasanya muncul setiap tahun ajaran baru,” ujar Sidi.

Ia juga mengimbau kepada para orang tua untuk bijak dalam memilih sekolah, menyesuaikan dengan domisili dan potensi anak. “Kami harap para wali murid tidak memaksakan pilihan, tetapi mempertimbangkan kebutuhan dan kenyamanan anak dalam belajar,” pesannya.

Melalui upaya sosialisasi yang gencar dan terbuka ini, SMAN 22 Palembang menunjukkan komitmennya untuk menciptakan proses penerimaan siswa baru yang lebih baik, adil, dan bebas dari kesalahpahaman. Pihak sekolah optimistis bahwa SPMB 2025 akan menjadi langkah awal menuju peningkatan mutu pendidikan di wilayah Palembang. (Manda) 

Posting Komentar

0 Komentar


Baca juga

TEKNO