Dalam sambutannya, Menag menekankan empat poin utama yang harus menjadi pegangan bagi seluruh petugas. Ia memulai dengan menyoroti pentingnya memperbaiki niat. “Kita datang bukan semata bekerja, tapi mengabdi pada tamu-tamu Allah. Luruskan niat hanya untuk Allah SWT,” ujarnya, mengingatkan bahwa keikhlasan adalah pondasi utama dalam setiap tindakan pelayanan.
Menurutnya, orang yang ikhlas akan mampu menghadapi segala situasi dengan lapang dada, tanpa keluhan. Ia bahkan menyitir ayat Alquran yang mengajarkan bahwa ke mana pun kita menghadap, di situlah Wajah Allah. “Hadapi semuanya dengan cinta dan sabar,” katanya.
Pesan kedua adalah tentang kekompakan. Nasaruddin menilai, sinergi antarpersonel menjadi faktor penentu keberhasilan misi pelayanan haji. Ia mengutip pepatah Arab, Al-Ittihadu Yulidul Quwwah — persatuan melahirkan kekuatan. "Jangan merasa lelah bila rekan tampak lebih santai. Lakukan semua dengan kerendahan hati dan semangat kolaborasi," pesannya.
Disiplin menjadi poin ketiga yang disampaikan Menag. Menurutnya, disiplin bukan sekadar aturan kerja, melainkan bagian dari ibadah. Ia menekankan bahwa istiqamah dalam bertugas mencerminkan kedewasaan spiritual seorang petugas. “Seperti halnya salat yang dilakukan dalam setiap kondisi, tugas pelayanan pun harus dijalankan dengan konsistensi penuh,” ucapnya.
Pesan terakhir menyangkut etika berinteraksi. Nasaruddin meminta agar seluruh petugas menjauhi sikap mencela atau menjelekkan sesama, baik rekan sepelayanan maupun jemaah. "Kalau dikritik, anggap itu sebagai pengingat. Jangan simpan dendam, apalagi membawa keluhan ke hari berikutnya," ujar dia dengan nada menenangkan.
Di akhir arahannya, Menag memanjatkan doa khusus bagi seluruh petugas. Ia mengakui beratnya amanah yang diemban, terlebih dalam suasana yang penuh tantangan dan tekanan. “Saya yakin, jika kalian berhasil menjalankan tugas ini dengan tulus, maka itu adalah keberhasilan kita bersama. Bismillah, semoga semua lancar,” tutupnya.
Dengan arahan ini, Menag berharap para petugas tidak hanya hadir sebagai pekerja lapangan, tetapi sebagai pelayan yang memahami nilai ibadah dalam setiap tindakan, menjunjung tinggi ketulusan, disiplin, dan persaudaraan di bawah naungan ridha Allah SWT. (Manda)
0 Komentar