Menggunakan kendaraan dinas MV3 Garuda Limousine, orang nomor satu di Indonesia itu tiba di kawasan Sekretariat Gerina yang terletak di Jalan Lingkar, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, tepat pukul 11.30 WIB. Kedatangan Presiden disambut meriah oleh Gubernur Sumsel Herman Deru, para pejabat Forkopimda Kabupaten Banyuasin, serta ratusan warga yang telah menanti sejak pagi.
Dalam kegiatan tersebut, Presiden Prabowo secara simbolis melakukan penanaman padi di lahan yang telah disiapkan. Menariknya, jenis padi yang ditanam adalah padi terapung atau padi siapung — sebuah inovasi pertanian yang memungkinkan budidaya padi di kolam air tidak mengalir, yang bisa dikembangkan di berbagai lokasi, termasuk di pesantren dan masjid.
“Ini adalah bentuk nyata dari komitmen kita bersama menjaga ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan. Penanaman padi terapung adalah salah satu solusi bagi lahan-lahan terbatas,” ujar Prabowo dalam sambutannya.
Menurut Prabowo, Gerakan Indonesia Menanam bukan hanya seremoni, tapi menjadi bagian dari upaya besar bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemandirian pangan. Ia menekankan bahwa setiap warga negara memiliki peran dalam penghijauan dan penguatan ketahanan pangan, bahkan dari lahan sempit sekalipun.
“Hari ini kita menanam secara serempak di seluruh provinsi, kabupaten, dan kota. Setiap daerah bergerak di lokasi strategis yang sudah ditentukan. Kita ingin ini menjadi gerakan kolektif yang tumbuh dari kesadaran bersama,” ucap Prabowo penuh semangat.
Presiden juga menyampaikan harapannya agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi ikut serta secara aktif dalam gerakan ini. Menanam, kata Prabowo, bukan hanya tugas pemerintah atau petani, tetapi juga tanggung jawab moral seluruh bangsa.
“Saya akan terus mendorong program-program penghijauan, pertanian berkelanjutan, dan ketahanan pangan sebagai bagian dari agenda pembangunan nasional,” tegasnya.
Sementara itu, inisiator Gerina, Ustadz Adi Hidayat, menambahkan bahwa gerakan ini lahir dari kegelisahan bersama atas kondisi pangan nasional. Menurutnya, ketahanan pangan tidak mungkin diwujudkan oleh presiden seorang diri, melainkan membutuhkan kolaborasi lintas sektor.
“Kami telah memulai dari bawah. Penanaman padi terapung sudah kami terapkan di pesantren dan masjid, dan hasilnya berhasil. Ini membuktikan bahwa siapapun bisa menanam, asalkan ada kemauan dan dukungan,” ungkap Ustadz Adi.
Ia juga menyebut Gerina sebagai gerakan moral dan spiritual sekaligus, yang menyatukan peran tokoh agama, masyarakat, serta petani dalam satu visi besar: Indonesia emas dengan ketahanan pangan yang kokoh.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Banyuasin ini menjadi penanda bahwa perhatian pemerintah terhadap isu pangan dan lingkungan tidak main-main. Dengan semangat Gerina, harapannya Indonesia dapat menjadi negara yang mandiri, hijau, dan berdaulat dalam pangan. (Manda)
0 Komentar